mimbaruntan.com, Untan – “Kita tidak mungkin mendadak, mungkin pelaksanaan kuliah tatap mukanya pada semester depan atau setelah UTS, pun apabila kondisi kita masih seperti ini. Kalau kondisi zona berubah, keputusannya berubah lagi,” ujar Radian, Wakil Rektor Bidang Akademik.
Universitas Tanjungpura (Untan) terhitung sudah empat semester melaksanakan kuliah secara daring akibat pandemi Covid-19. Setelah dikeluarkannya surat edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022, akhirnya Untan pun mengadakan rapat penindaklanjutan.
Radian mengakui bahwa kondisi sarana dan prasarana setiap fakultas menjadi salah satu pertimbangan jika melaksanakan perkuliahan tatap muka dalam waktu dekat ini. Untuk mengurangi mobilitas, Radian mengaku perlu adanya sampel agar ke depannya kebijakan tersebut dapat dievaluasi.
“Keputusan kapan mulai kuliah tatap muka cenderung kepada kesiapan masing-masing fakultas dengan berbagai pertimbangan. Kita mau uji coba dulu, misalnya hanya semester 1 saja yang kuliah dulu, itu pun hanya yang di Kota Pontianak dan sekitarnya. Kalau mau menerapkan semua fakultas hybrid ya tidak mungkin, karena mesti ada contoh dulu,” ujarnya saat di temui di Gedung Rektorat pada Selasa, (21/9).
Lebih lanjut, Radian mengatakan bahwa anggaran pun menjadi salah satu kendala dalam melaksanakan perkuliahan tatap muka.
“Yang jelas tidak bisa segera, dalam persyaratannya baik dosen maupun mahasiswa tidak boleh ada penyakit bawaan. Kalau dari surat edaran kementerian gampang saja, tapi kita yang mau melaksanakannya dapat anggarannya dari mana?” tambahnya.
Radian menjelaskan, salah satu faktor yang menghambat pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) perkuliahan tatap muka disebabkan oleh masih banyaknya mahasiswa yang belum mengisi survei vaksinasi yang tertera pada laman Presensi Untan.
”Upaya kita kemarin meminta kepada mahasiswa untuk mengisi survei vaksinasi di Presensi Untan, itu baru 6.000-an dari 30.000-an mahasiswa. Kalau tidak diisi, ya kita tidak bisa membuat kebijakan. Kalau memang mahasiswa masih ada yang belum vaksin, (perkuliahan tatap muka) tidak bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Adapun Asrorudin, Ketua Satgas Covid-19 Untan mengatakan bahwa saat ini Untan masih berupaya membuat SOP terkait perkuliahan tatap muka yang ideal.
“SOP belum dikeluarkan secara resmi sehingga belum bisa memulai perkuliahan tatap muka Pembahasan SOP mempertimbangkan segala aspek seperti ketersediaan fasilitas di masing-masing fakultas, syarat protokol kesehatan dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat SOP dari Untan akan keluar,” tutupnya.
Reporter : Stephanie Ngadiman
Penulis : Monica Ediesca dan Selly
Editor : Syifa Meidiana