Wanita muda turun melenggang
Menyapu jalan dengan menarik penuh perhatian
Ia tengah malam ini memasang wajah duka
Atas paksaan bunda mencari lelaki berhidung belang
….
Kuteliti wajahnya samar-samar
Tampak ia tak senang akan segala tawaran
Meski silih-berganti, ia tetap tak berniat menjual diri
(Padahal ia miliki badan sangatlah bernilai tinggi)
….
Semakin ku teliti geraknya
Semakin ku tahu segala pikirnya yang bercabang
Ku tahu juga hati kecilnya tak ingin lakukan
Tapi semakin sulit ku tahu (akhirnya)
Sebab apa ia memberanikan
….
Syukurlah, waktunya menjual telah habis
Ia menunduk dalam atas “terinjaknya” diri di hari ini (lagi)
Ia diam kemudian menatap langit
Melangkah pergi, tinggalkan jalan menuju pilihan hati.
Baca Juga: Dinar
Penulis: Rahma Ning Tyas