mimbaruntan.com, Untan — Siapa pun berhak bermimpi dan siapa pun berhak untuk mendapatkan mimpinya. Walaupun setiap manusia memiliki keterbatasan, namun bukan berarti manusia harus menyerah terhadap keterbatasanya. Seperti halnya Bambang (24), penyandang Tunadaksa yang mempunyai cita-cita sebagai Pengusaha.
Tidak mau hanya berangan-angan, untuk mewujudkan cita-citanya, Bambang telah menyelesaikan studinya di Universitas Panca Bakti di Program Studi Ilmu Manajemen dengan bantuan beasiswa. Ia mengatakan bahwa keterbatasan bukanlah menjadi penghambat untuk memiliki cita-cita. “Saya termotivasi oleh banyak orang yang kehidupannya masih banyak yang tidak seberuntung saya, tapi mereka masih bisa berprestasi,” ujarnya, saat ditemui diacara Pelatihan Panduan Media untuk Pemberitaan Pemilu Akses di Hotel Mercure (22/5).
Saat ditanya mengenai alasan memilih program Ilmu Manajemen, Bambang mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin saat ia mempunyai usaha , Ia perlu kemampuan ilmu manajemen yang baik. Maka dari itulah Ia berharap dengan pengetahuannya dapat membangun usaha seperti yang ia mimpikan.
Namun Bambang menyayangkan bahwa Perguruan Tinggi tidak memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas. Dan Ia berharap agar semua perguruan tinggi dapat menyediakan akses bagi penyandang disabilitas. “Di Kampus masih banyak tidak memperioritaskan akses penyandang disabilitas,” ujar pria yang lahir di Desa Pana, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau ini.
Saat ini Bambang hidup dengan paman dan adiknya di Pontianak. Ia juga bekerja sebagai pegawai perpustakaan di Sekolah Tinggi Teologi. Selain itu, Bambang juga sedang merintis usaha service Handphone untuk membiasakan diri berwirausaha. Ia ingin suatu hari nanti dapat membangun sekolah bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Sanggau. “Di Sanggau hanya ada SD (untuk disabilitas) sedangkan SMP dan SMA belum ada,” ungkapnya penuh semangat.
Ia juga berharap para penyandang disabilitas tidak malu untuk memperkenal dirinya kepada publik. “Tunjukin bahwah kita itu bisa, jangan pandang kita lemah,” pungkasnya.
Penulis : Irvan
Editor : Adi