mimbaruntan.com, Untan— Bimbingan Orientasi Mahasiswa 2016 atau yang kemudian disebut Bioma 2016 merupakan skema pengkaderan satu fakultas yang dicanangkan oleh Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi (PSDMO) BEM FMIPA Untan. Namun Bioma 2016 ini dinilai tidak sesuai prosedur dan menuai kontroversi dari berbagai pihak.
Hal tersebut bermula dengan sikap BEM FMIPA yang dianggap sepihak dalam mengadakan Open Recruitment Panitia Bioma 2016 karena tanpa sepengetahuan pihak Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Rabu (5/10). Hal ini pulalah yang menyebabkan adanya kekecewaan dari pihak HMJ terhadap BEM FMIPA Untan.
Ahmad Sunanto selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Kimia (Himki) FMIPA mengaku kecewa dengan sikap BEM. “Baru sosialisasi awal, baru perancangan, belum ada sosialisasi lanjutan lebih detailnya tiba-tiba oprec panitia tanpa sepengetahuan HMJ,” ujarnya kecewa, Rabu (19/10).
Ia juga mengatakan bahwa Bioma 2016 ini belum ada kata setuju dari setiap HMJ di FMIPA. Sikap kontranya ini didasari dengan ketidak jelasan Bioma 2016 dan kekhawatiran tidak dapat mengadakan pengkaderan jurusan. Bahkan, kata Ahmad, jika Bioma 2016 yang belum jelas mekanismenya ini tetap dilanjutkan, dapat dipastikan tidak ada pihak Himki yang turut serta. “Jika Bioma tetap dilanjutkan tidak masalah, tetapi Himki tidak menurunkan utusan sebagai panitia,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Sari Rahayunia, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) FMIPA. Ia merasa kecewa karena tidak ada keselarasan antara kesepakatan awal dan sikap yang diambil BEM FMIPA. “Baru diskusi tentang perbedaan PMB Samudra dan Bioma. Belum ada sosialisasi, baru perencanaan Bioma akan seperti apa,” ungkapnya, Rabu(19/10).
Ia mengungkapkan bahwa belum ada kejelasan seperti apa prosedur, mekanisme, pelaksanaan, panitia, dan muatannya. Namun, selama Bioma tidak mengganggu pengkaderan jurusan ia merasa tidak masalah. “Namun, jika sifatnya substitusi, atau menyaingi ya itu mengganggu lah ya,“ ujarnya.
Ia juga masih menunggu forum diskusi yang dijanjikan pihak BEM FMIPA terkait pembahasan Bioma 2016 ini. “Masih menunggu adanya forum diskusi tindak lanjut dari Bioma nanti seperti apa,” tambahnya.
Tidak jauh berbeda, Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer (Himaster) FMIPA juga menyatakan sikap keberatan atas dilaksanakannya Bioma 2016. “Awal didiskusikannya sih oke yang penting tidak mengurangi eksistensi Himaster,” jelas Ikhwan Prayoga selaku Ketua Umum Himaster, Kamis (20/10). Namun ia menyayangkan sikap otoriter BEM FMIPA yang sepihak dalam mengadakan oprec panitia tanpa sepengetahuan HMJ dan membuat pihak Himaster kehilangan respect terhadap Bioma 2016.
HMJ lain pun turut menyatakan sikap, seperti Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI), Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika), dan Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafis) FMIPA. Mereka menuntut kejelasan, legalitas, dan tindak lanjut dari BEM FMIPA mengenai Bioma 2016.
Akan tetapi, tidak semua HMJ FMIPA menyatakan sikap kecewa dan menolak Bioma 2016, Usep Gunawan selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HMIK) FMIPA mengaku mendukung atas Bioma 2016. “Jika masih sesuai dengan kesepakatan yang kemarin sih masih pro, karena sudah dibicarakan baiknya untuk semua pihak,” ungkapnya, Rabu (19/10).
Menurutnya, adanya pro dan kontra itu karena kurangnya pemahaman. “Mungkin yang mengatakan kontra dengan Bioma hanya belum tahu saja sistemnya seperti apa,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa masih menunggu kepastian dari pihak BEM FMIPA terkait tindak lanjut dari Bioma 2016 ini. “Harapannya agar tidak melenceng dari kesepakatan awal karena kesepakatan awal sudah dinilai baik untuk semua pihak,” pungkasnya.
Penulis : Riduan
Editor : A.Rahman