mimbaruntan.com, Untan – Gerakan Kalbar Peduli KPK yang terdiri dari beberapa organisasi kemahasiswaan, komunitas, dan Non Governmnet Organization (NGO) yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar), menggelar aksi dengan tema “Mimbar Bebas Selamatkan KPK” untuk menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), di Taman Digulis, Pontianak pada Jumat, (13/9/2019).
Sri Harianti selaku juru bicara kegiatan tersebut mengatakan , Gerakan Kalbar Peduli KPK menuntut beberapa hal terkait revisi UU KPK dan menuntut janji Presiden untuk memperkuat KPK. Ia juga berharap agar KPK tetap ada dan bersama rakyat Indonesia mengamankan kekayaan Indonesia.
“Tuntutan yang pertama yaitu terkait dengan penolakan terhadap revisi UU KPK, kemudian menuntut janji-janji presiden kita terkait dengan janjinya untuk memperkuat KPK, dan tentu kita menolak segala bentuk pelemahan terhadap KPK, serta berharap KPK akan tetap bersama rakyat indonesia mengamankan segala kekayaan Indonesia termasuk sumber daya alam Indonesia, kemudian menjadi lembaga yang dipercaya oleh masyarakat sebagai lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia,” ungkapnya.
Baca juga: APM Kalbar Dukung Revisi UU KPK
Sirat, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah yang menjadi peserta dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa hal yang mendasarinya untuk mengikuti aksi tersebut adalah keresahannya akan kondisi KPK yang ingin dilemahkan dan aksi yang dilakukan menurutnya adalah salah satu cara bagi mahasiswa untuk menyelamatkan KPK
“Saya merasa resah karena lembaga independen seperti KPK ingin dilemahkan dan itu mengancam keberlangsungan negeri ini, maka dari itu pentingnya kita sebagai mahasiswa untuk turun sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan KPK. Peran daripada kita mahasiswa adalah untuk menyuarakan ini, karena ini adalah bentuk penindasan masyarakat kecil yang kesejahteraannya masih dipertanyakan hingga saat ini,” jelasnya.
Baca juga: Titik Nadir KPK
Koordinator lapangan, Yadi sudah merancang mengenai aksi lanjutan yang akan mereka lakukan yaitu dengan menggiring isu ini di dunia digital.
“Secara gerakan bersama kawan-kawan tidak akan sampai disini saja, kita akan gerakan di dunia digital sehingga kita nanti akan membuat akun-akun medsos yang nanti akan menggiring gerakan itu sampai ke nasional,” jelasnya.
Dia juga berharap agar pernyataan sikap yang dilakukan menjadi representasi dan referensi untuk melakukan gerakan yang sama khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat umum Kalbar sehingga memiliki pengaruh di nasional.
”Harapannya apa yang menjadi pernyataan sikap kita hari ini menjadi representasi dan menjadi referensi bagi kawan-kawan untuk melakukan suatu gerakan yang sama di kalangan mahasiswa khususnya dan umumnya di masyarakat umum Kalimantan Barat. Bagaimana hari ini gerakan di Kalimantan Barat bisa menjadi gerakan-gerakan yang memang punya pengaruh di nasional sana,” pungkasnya.
Penulis : Marlina Marlin
Editor : Riski Ramadani