Fakultas Teknik Untan untuk kesekian kalinya mengadakan acara keagamaan yaitu Natal Oikumene. Kegiatan keagamaan untuk agama Katholik dan Protestan agar tidak lupa dengan iman. Seperti yang di ungkapkan oleh Mikael Injek Barayung, alumni fakultas teknik. “Inikan kegiatan keagamaan, jadi mahasiswa, dosen, civitasak ademika yang ada dan alumni jangan lupa dengan iman.
“Artinya apabila mereka telah beriman dengan Protestan, apa-apa yang berhubungan dengan Protestan harus dijalani agar bermanfaat baik buat dirinya dan orang lain”, tambahnya.
Dia juga berharap agar kegiatan ini terus di lanjutkan dan setiap tahunnya harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
Kegiatan ini sendiri merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya oleh mahasiswa teknik yang beragama Protestan dan juga Katholik. Seperti yang di ungkapkan Junaidi, dekan fakultas teknik. “Itu merupakan kegiatan rutin fakultas, kegiatan mahasiswa katholik dan protestan yang biasanya di gabung”.
Natal Oikumene pada tahun ini dilaksanakan senin, 12 Januari di ruangan serbaguna fakultas teknikUntan. Kegiatan ini sendiri sayangnya tidak bisa dihadiri oleh dekan fakultas teknik, namun diwakilkan kepada pembantu dekan III. “Periode lalu saya hadir, tapi periode ini saya wakilkan kepada pembantu dekan III, kebetulan saya ada kegiatan lain,” ungkap Junaidi saat ditemui di ruangannya.
Namun Junaidi berharap Natal Oikumene ini bisa terus berlanjut karena kegiatan-kegiatan yang semacam ini bisa membina mental kerohanian mahasiswa. “Saya kira kegiatan-kegiatan yang sifatnya kebersamaan, kegiatan yang sifatnya mengarah kepada kebaikan, acara-acara yang sifatnya membina mental kerohanian agar kita berbuat baik tidak ada persoalan. Silahkan dilanjutkan,” tambahnya lagi.
Panitia natal Oikumene sendiri sudah dibentuk bulan September lalu. Panitia berisikan mahasiswa baru fakultas teknik yang beragama Protestan dan Katholik dengan jumlah sekitar 86 orang dan yang terpilih menjadi ketua panitia adalah Ponco fajariyadi.
Panitia mempersiapkan acara ini mulai dari Desember lalu supaya bisa berjalan lancar dan berlangsung dengan meriah. “Persiapannya mulai dari item-item latihan seperti latihan kor, vocal grup, operet dan tari,” ungkap Veronica Appriani, salah seorang panitia Natal Oikumene.
Hasil kerja keras panitia sepertinya membuahkan hasil, acara Natal Oikumene pada tahun ini berlangsung dengan lancer dan meriah. Banyak bangku-bangku yang disediakan panitia sudah diisi oleh para tamu dan undangan. “Pada Natal Oikumene tahun ini panitia menargetkan undangan mencapai 400 orang,” tambahnya disela-sela kesibukannya.
Natal oikumene dengan tema “Allah telah mengasihi kita” pada tahun ini mendapat pujian dari beberapa kalangan. Satu diantaranya Beni, peserta undangan dari mahasiswa katholik Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP). “Menurut saya acara ini bagus apalagi Natal Oikumene inikan penggabungan antara Protestan dan Katholik.
Biasanyaantara Protestan dan Katholik ada pemisahan tapi ini bagus ada penyatuan.Beni juga berharap untuk kedepannya Natal Oikumene ini bisa mempertahankan yang bagus dan memperbaiki yang jelek. [Gusti Ekha Firmanda]