Novel Baswedan, pria kelahiran Semarang, 22 Juni 1977 lalu. Ia adalah anak dari pasangan Salim Baswedan dan Fatimah yang juga cucu dari pahlawan nasional A.R Baswedan atau Abdurrahman Baswedan. Lulus dari Akpol tahun 1998ia kemudian bertugas di Polres Bengkulu hingga 2005 dan pada 2007 ditugaskan menjadi penyidik antikorupsi di KPK. Tugas itu ia emban hingga tahun 2014 ketika terjadi ketegangan antara Polisi dengan KPK. Sejak itu Ia memutuskan untuk berhenti dari kepolisian. KPK pun mengangkatnya sebagai penyidik tetap. Beberapa kasus dan tokoh yang pernah ia gasak adalah Nazaruddin mantan bendahara umum Partai Demokrat, kasus Wisma Atlet yang melibatkan Angelina Sondakh, Kasus jual beli pilkada ketua MK, Akil Mochtar serta kasus dugaan Korupsi Simulator SIM di tempat ia mengawali karir, Polri.
11 April 2017, Novel diteror dengan air keras sepulang dari sholat Subuh di masjid sekitar rumahnya. Ketika itu, ia sedang dalam masa pengungkapan kasus korupsi E-KTP yang melibatkan banyak nama penting.Hingga kini ia masih dalam masa penyembuhan mata kirinya yang terkena air keras, dan hingga kini pula atau lebih 2 tahun lamanya, kasus penyiraman itu masih belum terungkap pelakunya.
Kami berkesempatan berbincang seputar korupsi dan dunia mahasiswa dengan Novel Baswedan di sela pembukaan kegiatan di Jakarta. Kami sengaja menghadirkan rubrik ini juga sebagai penghargaan untuk Novel Baswedan yang tetap berjuang dan menyebarkan semangatnya.
Kenapa Korupsi Begitu Meluas dan Peran Mahasiswa Melawan Korupsi?
Korupsi itu kan memang problem yang luas, masif, efeknya dimana-mana, semua pihak punya peluang, punya tanggungjawab bersama untuk sama-sama memberantas korupsi. Mahasiswa tentu orang-orang yang belajar, kritis, nah dari situ diperlukan mahasiswa.
Apa Bekal Yang Harus Dimiliki MahasiswaUntuk Melawan Korupsi?
Ada dua hal yang pertama, daya kritisnya mahasiswa itu kan penting sekali, masyarakat banyak sekali yang tidak mengetahuinya fakta-fakta tentang korupsi, karena korupsi itu kan disembunyikan. Yang kedua korupsi juga berhubungan dengan regulasi, mahasiswa punya peluang untuk melakukan penelitian regulasi yang bersifat korupsi dan itu bisa dipublikasikan dan dilakukan dengan aktivis yang lain bisa”
ApaYang Bisa Diperbaiki Di Dunia Kampus ?
Yang perlu diperbaiki di kampus adalah kesadaran, kalau punya kesepahaman bahwa ini hal yang sangat patut diperjuangkan tentu itu bisa menjadi kekuatan, orang kan mau bergerak kalau sadar, orang ga sadar ga mau bergerak. Setelah sadar perlu ada keberanian dan ke kompakkan, itu harus dimunculkan.Ada dua hal yang pertama, sampai kapan pun kalau kita tidak berani tidak mau bersikap atas hal itu, itu efeknya bukan hanya terjadi seperti itu aja, tapi efeknya besar.Contohnya ketika kita membiasakan ada yang tidak benar di sekitar kita, sampai kapanpun kita tetap jadi orang seperti itu.Itu karakter yang tertanam.Tapi kalau kita terbiasa untuk tidak membiarkan ketimpangan, kedzoliman, suatu hal yang tidak benar, tentunya hal itu akan kebawa sama kita. Dan itu dibangun sejak awal.
Bagaimana Menumbuhkan Kesadaran, Khususnya Di Dunia Kampus?
Mahasiswa bisa memilih untuk sekedar belajar saja atau berorganisasi. Kalau perspektif normatifnya ya kuliah, padahal beroragnisasi itu menimbulkan efek-efek yang menguntungkan .Nah efeknya apa saja?yang peratama kedisiplinan, niat mau bekerja keras, menolong orang lain, empati. Orang sukses itu tidak pernah kok hanya kepinterannya saja, ga pernah hanya karena itu.Tapi karena karena keberanian, upaya untuk peduli, membantu org lain, artinya saya mau bicara nilai-nilai karakter itu justru menjadi faktor terpenting orang suskses bukan berarti kaya.
Seringkali Mahasiswa Yang Kritis Malah Menjadi Korban Dan Mendapat Ancaman Dari Pihak Kampus, Kenapa Itu Bisa Terjadi?
Saya banyak mendengar kasus itu, orang-orang tertentu terutama yang memiliki kekuasaan cenderung untuk mencengkram, biasanya memangstrategi kampus yang melangkahi itu.
Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Menghindari Itu?
yang pertama menurut saya melakukan dengan bersama-sama.Kalau bersama-sama tentu kita menjadi jauh lebih kuat.kalau ada resiko lain-lain sebisa mungkin resiko-resiko itu dipublikasi. Mahasiswa punya peluang untuk mengkritisi, mengenai ada regulasi yang tidak benar, mahasiswakan juga punya organisasi kampus dan lain-lain. Kritis dan publikasikan itu keluar dengannama organisasi itu banyak jalannya.
Bagaimana Agar Apa Yang Disuarakan Bisa Memiliki Nilai Lebih?
Paham substansi, kalau melakukan aksi harus paham apa yang benar-benar dibicarakan.Yang substansinya harus diperjuangkan.Kita mesti melihat, jika kita bicara dari dulu banyak aksi, sekarang tidak banyak aksi. Pertanyaannya adalah pola dan cara meyikapi permasalahan itu dengan perspektif yang sama atau tidak, kalau perspektifnya sama ada yang salah. Kalau perspektifnya tidak sama dengan pola, mensikapinya yang harus diperbaiki, saya kira itu.
Adakah Program Dari KPK Yang Fokus Dalam Berantas Korupsi Untuk Mahasiswa?
Saat ini masih belum ada, program KPK banyak di bidang pencegahan ya banyak sekali.Kemudian banyak juga khusunya untuk internal.
Sekarang Banyak Sekali Setelah Lulus Kuliah Mahasiswa Menjadi Calon Legislatif. Bagaimana Menurut Anda?
Saya juga banyak dengar hal yang demikian.Kalau menurut saya ya kita jangan tergoda dengan iming-iming untuk bisa nyaleg.Menjadi wakil rakyat tidak semudah yang dibayangkan anak muda sekarang.Lebih baik kita membentuk diri dulu menjadi orang yang benar-benar berintegritas.
Jangan melabeli diri bersih, mentang-mentang muda jauh dari sifat jelek, begitukah?
Iya, semoga kita dijauhkan dari anak-anak muda yang mengesankan dirinya sebagai orang yang bersih, berjuang, lalu layak dipilih.Atau mengesankan diri sebagai orang yang berintegritas.Semoga kita dijauhkan dari mereka yang begitu.
Kapan Pertama Kali Sadar Dan Harus Terjun Melawan Korupsi?
Saya pertama kali sadar itu pertama kali menjadi kapolsek, waktu itu saya ditempatkan di Bengkulu, saya baru melihat bahwa banyak masyarakat susah. Saya ngobrol dengan mereka “hidup susah, anak kami ga ada yang skolah” saya melihat pola hidup dan bilang bahwa “saya janji akan perangi illegalloging dengan sunguh-sungguh” tapi ternyata janji saya di (brejeli), saya dimusuhi oleh banyak orang, saya malah digrebek(Polisi lain). Dan banyak hal, dan kemudian saya dipindahkan di tempat lain, saya berantas lagi di musuhi lagi.Tapi tetap saya lakukan, semakin lama semakin biasa diserang, ini suatu hal yang baik, tidak ada masalah. Ada yang bilang “Vel kalau kamu begini terus kamu akan nabrak tembok”, saya jawab “oh ndak, saya bukan orang bodoh, masa saya nabrak tembok, saya cuma peduli dengan hal yang ndak bener dan akan saya teruskan.
Apakah Sekarang Masih Ada Ketakutan ?
Takut itu manusiawi, tapi kalau kita larut dengan rasa manusiawi ketika kita larut terhadap ketakutan dan tidak berbuat, itu kebodohan.
Kenapa Itu Kebodohan ?
Ada bebrapa perspektif, perspektif yang paling mudah yang mau saya jelaskan, kalau di Islam dibilang “tidaklah akan terjadi sesuatu kepada dirimu kecuali yang telah Allah takdirkan sebelumnya, dan jangan lah kamu takut”. Dalam Al Quran juga dijelaskan “Allah menciptakan penjahat-penjahat besar di dalam negri untuk mereka melakukan tipu daya, tetapi mereka tidak beradaya apapun,” ga bisa ngapa-ngapain, “kecuali hanya yang Allah takdirkan,” terus pertanyaannya ketika orang takut, bodoh ga kira-kira? Sesuatu itu jelas ndak akan terjadi apa-apa, dan saya bisa pastikan bahwa itu benar. Hal-hal itu yg membuat saya yakin, memperjuangkan kebenaran itu tanggung jawab, kita bisa ambil bisa tidak.Saya ibaratkan gini kita semua ini mobil angkutan pickup, anda mau enak jangan bawa barang, tapi ingat sampe di tujuan ga ada uang karena ga ada barang yang dibawa. Ilustrasinya sederhana seperti itu.
SampaiKapan Akan Bertahan?
Selama ada kesempatan, kalau diancam ya harus waspada, hati-hati, tapi orang yang ngancam sebenarnya ga bisa ngapa-ngapain, dan itu terbukti. Jadi jangan dibalik, kita yang berbuat baik, kita yang takut, terus yang berbuat jahat berani terus-terusan. Mestinya yang berbuat baik yang berani.
Penulis: Adi Rahmad