mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura—Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) berdmonstrasi di Bundaran Digulist Untan pada 20 Mei 2015. Dalam aksi tersebut selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), mereka juga menuntut supaya Kalbar mendapat otonomi khusus.
“Kalbar merupakan provinsi ke-4 terbesar yang potensial, baik dari SDA, mayarakat yang beragam, potensi wisata dan berbatasan langsung dengan negara Malyasia, tetapi mengapa kalbar saat ini jauh dari yang kita harapkan” ungkap Hidayat selaku Humas Solmadapar.
Dia menyesalkan bahwa untuk saat ini Kalbar tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, karena masih banyak kekurangan dan kesengsaraan yang dirasakan oleh masyarakat, “kami sangat kecewa dengan pemerintah, bisa kita lihat potensi Kalbar namun dana APBD yang diberikan dari tahun ke tahun hanya berkisar 2-4 Triliun saja, jauh dibandingkan provinsi-provinsi lain,” pungkasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Bagus selaku sekjen Solmadapar, jika permaslahan tersebut tidak di selesaikan maka dia hanya memberikan dua pilihan kalbar mendapat otonomi khusus atau memerdekaan.
“banyaknya persoalan serius seprti infrastrukutur, pendidikan, daerah perbatasan dan lain-lain yang masih belum terselesaikan, kita takutkan rakyat sudah jenuh dan saya yakin rakyat nantinya akan meminta kemerdekaan untuk Kalimantan Barat” ujar bagus
Aksi yang sempat diwarnai dengan bakar ban serta membentangkan spanduk 2X4 Meter sebanyak 2 helai bertuliskan “Gubernur Kentut” dan “Otonomi Khusus atau Merdeka” berlangsung damai.
Penulis : Riko
Editor: Riko Saputra