mimbaruntan.com, Untan- Tiga puluh sembilan proposal dari tim Universitas Tanjungpura (Untan) berhasil lolos pada tahapan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diantaranya 5 bidang pada tahun 2020 telah diumumkan, Rabu (5/8).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, mengatakan jika dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan lainnya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil menyumbangkan proposal terbanyak. Banyaknya proposal yang diterima ini berkat tingginya antusias mahasiswa dan juga kinerja team reviewer yang beranggotakan dosen-dosen berpengalaman dari seluruh fakultas.
“Jadi di waktu yang singkat kita bisa mengajukan 500an proposal. Namun dikarenakan saya tidak ingin ada yang asal masuk jak, kita bentuk team reviewer. Tim reviewer itu seluruh fakultas kita rekrut, dosen-dosen yang berpengalaman itu dan didapatlah 320 proposal yang layak. Udah 320 itu kita dapat 39 yang lolos. Untuk di Kalimantan kita paling banyak yakni 39 proposal. Saya lihat Kalimantan yang lain hanya 3 atau 4,” ungkap Achmadi.
Baca juga : http://mimbaruntan.com/ari-widyantoro-berbagi-kiat-agar-pkm-lolos-seleksi/
Urai Suci Yulies Vitri I, yang merupakan dosen pembimbing dari salah satu tim yang ikut serta dalam PKM mengutarakan persiapannya dan anak-anak bimbingannya sebelum dinyatakan lolos tahapan pendanaan PKM.
“ 1) Melihat tema PKM yg disediakan oleh menristekdikti, 2) Mencari info atau tema yang sedang trendy saat ini dengan menyesuaikan tema dari Dikti, 3) Mencari artikel yg menunjang, apakah PKM atau penelitian untuk memperkuat analisa situasi dan permasalahan masyarakat dan 4) Dituangkan dalam proposal dengan mengikuti aturan penulisan yg diminta Dikti,” ujarnya saat diwawancarai via Whatsapp.
Salah satu perwakilan dari tim yang berhasil lolos pada tahapan pendanaan PKM, Galuh Ramadhanti mahasiswa fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Untan mengutarakan rasa syukur dan senangnya saat diwawancarai melalui via Whatsapp.
“Perasaan kami bersyukur ya, Alhamdulillah akhirnya proposal didanai. Senang dan terharu akhirnya peluang untuk mewujudkan karya tulis ilmiah yg bisa menjadi sumbangsih pengetahuan bagi masyarakat terbuka lebar melalui ajang PKM ini,” ujarnya.
Baca juga : http://mimbaruntan.com/kuota-tak-terpenuhi-untan-buka-kembali-relaksasi-ukt-gelombang-kedua/
Ia dan rekannya berencana akan melanjutkan program ini dengan menyesuaikan keadaan pandemi dan jadwal perkuliahan. Menurut mereka, ajang ini bukan hanya kompetisi semata, namun sebagai salah satu langkah sebagai mahasiswa daerah untuk turut memberikan solusi permasalahan yang ada didaerah.
“Untuk selanjutnya kami akan membagi tugas terkait pengerjaan program ini, tentunya melalui strategi yang disesuaikan di saat pandemi saat ini, terlebih jika sudah masuk jadwal perkuliahan. Tentu pengaturan waktu harus lebih extra. Karena pada dasarnya, apa yg kami kerjakan ini bukan hanya sekedar kompetisi tapi sebagai salah satu langkah kami sebagai mahasiswa daerah untuk turut berkontribusi memberi solusi persoalan yang terjadi di daerahnya, terutama terkait pengolahan limbah. Selanjutnya, kami juga akan terus berkonsultasi kepada pembimbing terkait pelaksanaan program ini agar tetap pada jalurnya dan mencapai tujuan yang diinginkan,” pungkasnya.
Penulis : Atna
Editor : Eufemia Santi