Oleh Mariyadi
mimbaruntan.com, Pontianak—Jamaludin, Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Komunikasi (Puskom) Universitas Tanjungpura (Untan), Pontianak, mengatakan bahwa pihaknya terus menjaga ketat pertahanan Siakad dan Hotspot Untan. Salah satunya dengan menerapkan aplikasi verifikasi alat saat mahasiswa menggunakan hotspot Untan yang dikelola oleh UPT Puskom, guna mengatasi pengguna liar.
Menurut Jamaludin, beberapa tahun yang lalu, pihak UPT Puskom telah menerapkan aturan login hotspot dengan menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan Pasword Siakad mahasiswa. Namun, hal tersebut dirasakan kurang efektif, karena bisa saja orang luar membawa temannya yang kuliah di Untan untuk menggunakan hotspot Untan. “Bisa saja kalau ia loginnya membawa kawan, itu di luar kemampuan kita,” kata Jamaludin.
Menurut Jamaludin, saat ini pihaknya telah menggunakan aturan baru. Bagi mahasiswa yang menggunakan hotspot diwilayah Untan, maka mahasiswa tersebut harus menuliskan jenis alat yang mereka pakai saat itu. Jika mahasiswa menggunakan hotspot dengan laptop, dan besok mencoba masuk dengan laptop lain, maka secara langsung, sistem akan menolak loginnya, maka otomatis mahasiswa tersebut tidak akan bisa login hotspot. Jamaludin juga menambahkan, ada tiga alat yang digunakan saat verfikasi, yakni, HP, laptop, android, dan komputer PC. “Satu saat kalau ganti HP atau dengan laptop lain sudah tidak bisa login,” kata Jamaludin.
Jamaludin menjelaskan, aturan yang diterapkan oleh pihaknya demi menjaga kesinambungan Siakad. Delapan Puluh Persen layanan di Untan menggunakan Siakad, maka pihaknya harus pandai mengatur Bandwith Untan yang hanya 100 MB ini. “Bukan pelit ya, soalnya bandwith tidak kita hambur-hamburkan begitu saja,” kata Jamaludin.
Menurut Jamaludin, jika mahasiswa ingin mengganti alat yang mereka gunakan untuk login hotspot, maka datanglah ke UPT Puskom. Namun, alat yang sebelumnya harus dinonaktifkan dulu. “Datang ke sini, dengan sarat yang pertama harus dihapus,” kata Jamaludin.
Dalam kesempatan tersebut, Jamaludin juga mengatakan, bahwa pertahanan Puskom juga pernah di heck 5 kali pada tahun 2013. Dengan petugas yang hanya 4 orang, semua itu, akhirnya 1 sampai 2 hari dapat ditangani oleh mereka. “Alhamdulillah ya, para petugas kita yang bekerja All Time bisa mengatasinya,” pungkas Jamaludin.