Hari Asma Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Mei merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit pernapasan kronis ini. Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 1998, Hari Asma telah menjadi platform global untuk mengedukasi, mengadvokasi, dan menginisiasi berbagai program pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit asma. Asma sendiri merupakan penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan, ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Hal ini berujung pada gejala kesulitan bernapas, batuk, dan mengi.
Asma dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Asma adalah penyakit kronis yang paling umum di dunia, dengan 262 juta penderita pada tahun 2019. Kemudian, di Indonesia asma merupakan penyakit kronis terbanyak kedua yang menyerang anak-anak setelah alergi. Diperkirakan 2-10% anak-anak di Indonesia menderita asma. Meskipun tergolong penyakit kronis, asma dapat berakibat fatal. Pada tahun 2019, asma menjadi penyebab kematian 1,34 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Penyelamat Pesisir Ketapang: Kalau Bukan Sekarang, Kasihan Anak Cucu Kami Nanti
Oleh karena itu asma tidak bisa dipandang remeh, penting bagi setiap orang untuk memahami faktor-faktor pemicu asma serta cara mencegahnya agar dapat menjalani hidup yang sehat. Adapun beberapa hal yang dapat memicu asma seperti, Pertama, alergen berupa debu rumah tangga, tungau debu, dan ketombe hewan peliharaan. Kedua, iritan seperti asap rokok – baik aktif maupun pasif, polusi udara – termasuk asap kendaraan dan asap industri, uap kimia dan asap dari bahan pembersih, serta parfum dan pewangi ruangan. Ketiga, aktivitas fisik seperti olahraga yang terlalu berat atau aktivitas fisik yang intens, udara dingin dan kering, serta tawa dan tangisan yang berlebihan. Keempat, infeksi pernapasan seperti pilek dan flu, dan infeksi virus atau bakteri lainnya. Kelima ialah faktor emosional seperti stres, kecemasan, kemarahan dan ketakutan yang berlebihan.
Baca Juga: Perjuangan Abadi Marsinah: Cahaya dalam Kegelapan, Inspirasi dalam Tragedi
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Mencatat pemicu yang ada dapat membantu untuk menghindarinya dan mengurangi risiko serangan asma. Bicarakan dengan dokter yang dipercaya serta lakukan check up rutin untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai untuk mengendalikan serta menghindari asma.
Penulis: Muhammad Ashabil Kahfi
Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma
https://www.alodokter.com/asma
https://www.halodoc.com/kesehatan/asma