World Ovarian Cancer Day (WOCD) diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Mei. Pada hari ini, organisasi lokal dan internasional bersatu untuk menciptakan kesadaran terhadap kanker ovarium dan pentingnya diagnosis dini. Hari Kanker Ovarium Sedunia yang pertama diluncurkan pada tahun 2013 oleh sebuat organisasi amal bernama Target Ovarian Cancer.
Target Ovarian Cancer adalah badan amal kanker terbesar di dunia yang mendanai penelitian penyelamatan jiwa dan memberikan bantuan kepada wanita yang menjalani pengobatan. Hari Kanker Ovarium Sedunia semakin populer diperingati setelah tahun 2013. Target Ovarian Cancer saat ini bekerja sama dengan lebih dari seratus badan amal kanker ovarium di lebih dari 32 negara.
Kita perlu mengenali kanker ovarium agar dapat mencegahannya. Kanker ovarium adalah suatu kondisi medis berupa tumbuhnya sel tak normal dan ganas pada ovarium atau indung telur. Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang memiliki fungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan hormon progesteron. Kanker ovarium cukup umum dijumpai pada wanita yang memasuki masa menopause.
Menurut data Globocan (Global Cancer Observatory), jumlah kasus kanker ovarium di Indonesia hampir menyentuh angka 15.000 pada tahun 2020. Kanker ovarium merupakan kanker terbanyak ketiga yang dialami wanita Indonesia, di bawah kanker payudara dan kanker serviks. Kanker ovarium bisa terjadi karena mutasi genetik pada sel-sel ovarium, meskipun penyebab mutasi genetik tersebut belum diketahui dengan pasti.
Namun demikian, terdapat beberapa pemicu yang dianggap dapat menyebabkan kanker ovarium, diantaranya mengalami kehamilan pertama pada usia lanjut atau tidak pernah hamil, mengalami haid pada usia lanjut, memiliki anggota keluarga yang menderita kanker indung telur (khususnya jika mereka memiliki gen BRCA), mengalami endometriosis (kista coklat), pernah menderita kanker payudara, haid dimulai pada usia muda, menggunakan terapi penggantian hormon selama lebih dari lima tahun, dan mengalami obesitas pada masa remaja.
Setelah mengetahui apa itu kanker ovarium, kita juga harus mengetahui apa saja gejalanya. Beberapa gejala kanker ovarium yang muncul bila telah memasuki stadium lanjut di antaranya perut membesar, nyeri perut, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, dan meningkatnya frekuensi buang air kecil. Pencegahan kanker ovarium dapat dilakukan dengan menurunkan resikonya, seperti dengan mengonsumsi pil KB kombinasi, tidak menggunakan terapi penggantian hormon, tidak merokok, menerapkan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, dan mengatur jarak kehamilan lebih dari 2 tahun.
Jangan biarkan kanker ovarium merenggut kebahagiaan wanita. Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran dan tetap bangkit bersama melawan kondisi tersebut. Karena semua berawal dari kepedulian dari diri sendiri dan tumbuh untuk kepedulian sesama.
Penulis: Laila Wulandari
Editor: Ibnu Najaib
Referensi:
https://www.gleneagles.com.sg/id/conditions-diseases/ovarian-cancer/symptoms-causes
Kanker Ovarium : “The Silent Killer”. Harsono, Ali Budi. 2020. 2020, Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science , hal. 1-6.