Dengan rating dari Rotten Tomatoes 90% penonton “liked this film”, IMDb 7,6/10, dan Metacritic sebesar 90%, film Dark Waters bisa menjadi salah satu rekomendasi film untuk kamu yang sedang ingin mengisi waktu kosong. Apalagi, film ini sangat cocok untuk sobat muda sobat mahasiswa Untan khususnya mahasiswa yang berasal dari Prodi Hukum, Biologi, Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Perencanaan Wilayah Kota, dan Kedokteran karena cerita di film ini sangat dekat dengan keilmuan di prodi kalian. Berikut penulis menjelaskan bagaimana ulasan penulis mengenai film ini.
Dark Waters merupakan film garapan sutradara Todd Haynes dengan aktor utama adalah Mark Ruffalo. Film ini diangkat dari artikel New York Times Magazine 2016 “The Lawyer Who Became DuPont’s Worst Nightmare” oleh Nathaniel Rich. Mungkin bagi kalian yang pernah menonton serial Avengers, pasti sudah tak asing dengan Mark Ruffalo, sebab ialah pemeran dari karakter Hulk. Film ini sendiri bercerita mengenai sebuah perusahaan kimia bernama Dupont yang berlokasi di Parkersburg, Virginia Barat, yang hasil dari limbah pabriknya telah mencemari perairan dan lingkungan sekitarnya. Seorang petani bernama Wilbur E. Tenant (Bill Camp) melaporkan hal ini kepada Robert Billot (Mark Ruffalo), seorang pengacara dari firma hukum Taft Stettinius & Hollister mengenai kematian 190 ekor sapi dengan keadaan organ saat disembelih yang jelas sangat rusak dan belum dipastikan secara medis di tahun 1998 di Cincinnati, Ohio. Alasan Tennant dapat menemui dan melapor masalah terkait kejanggalan kematian sapinya dan dugaan karena pencemaran lingkungan kepada Robbert Billot adalah karena di desa asalnya ia mengenal sang nenek dari Robert, yaitu Alma White. Tennant menghubungkan kematian dengan perusahaan manufaktur kimia DuPont, dan memberi Robert rekaman kasus pencemaran. Robert kemudian mengajukan gugatan kecil dengan dalih mendapatkan informasi seputar permasalahan lingkungan yang terjadi. Ia memang tak menemukan adanya informasi yang pasti dari hasil laporan EPA (Environtmental Protection Agency) Perusahaan Dupont, namun ia menyadari bahwa mungkin saja regulasi pengolahan limbah dari perusahaan tesebut justru tidak diatur dalam EPA. Hingga 2 dekade lamanya, Robert Billot terus memperjuangkan hak masyarakat agar terbebas dari permasalahan lingkungan Virginia Barat yang diakibatkan oleh perusahaan manufaktur kimia Dupont.
Secara cerita, film ini benar-benar kompleks akan berbagai permasalahan yang ada. Mulai dari bagaimana perusahaan manufaktur kimia Dupont diketahui telah salah dalam sistem pengolahan limbahnya, tata letak perusahaan yang justru mengganggu permukiman penduduk, uji medis terhadap hewan dan manusia di area yang tak jauh dari perusahaan tersebut, serta kejelasan regulasi terkait infrastruktur dan SOP IPAL perusahaan yang diatur dalam EPA, semuanya sangat dijelaskan dengan baik. Alih-alih hanya berfokus pada perusahaan dan penanganan hukumnya, Todd Haynes bahkan bisa memberi kesan lebih bagaimana satu alur bisa dimuat dalam lebih dari satu rekaman kamera yang berbeda tanpa membuat penonton bosan. Alur cerita film ini sendiri merupakan alur maju yang dengan jelas menggambarkan usaha Robert Billot untuk mengumpulkan bukti-bukti dan tindakan-tindakan hukum yang ia lakukan untuk menjatuhkan perusahaan Dupont selama 2 dekade.
Plot twist dari film ini terasa begitu kental jika ditonton dengan seksama. Beberapa adegan bahkan berhasil membuat penulis sampai harus berpikir bagaimana sebenarnya hasil dari usaha Rob Billot dan agensi hukumnya menangani kasus ini. Bahkan, beberapa scene di film ini dapat membuat penonton merasa kesal dan berpikir karena ada tidaknya kebenaran dalam film ini yang berhasil dibuat oleh Haynes. Film ini juga benar-benar mengangkat bagaimana kapitalisme dan pihak-pihak kapitalis bekerja demi keserakahan dan semena-mena terhadap kehidupan lain, termasuk mereka yang hidup ala kadarnya. Jalan cerita yang komlpleks disusun apik dalam 2 jam lebih durasi film ini.
Permainan karakter di film ini sangat mengesankan di mana Mark Ruffalo bisa menggambarkan sosok Robert Billot selaku seorang pengacara dan mengangkat kasus pencemaran lingkungan ini terhadap lawan mainnya. Tak ketinggalan pula aktris Anne Hatheway yang sangat menohok sebagai karakter pendamping. Di film ini, Anne Hathaway berperan sebagai Sarah, istri dari Robert Billot yang selalu berusaha kuat dan mendampingi Robert dalam usahanya. Karakter lainnya seperti Bill Camp yang berperan sebagai seorang petani juga sangat bagus dalam memunculkan masalah. Phil Donnely yang diperankan oleh Victor Garber juga bisa menunjukan bagaimana sisi kapitalis yang licik dan egois sebagai bagian dari pihak tertinggi perusahaan manufaktur kimia Dupont.
Penulis : Marsianus