Mimbaruntan.com- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan terbagi atas 3 kampus. Satu di antaranya adalah Kampus 3 FKIP Untan yang terdiri dari jurusan Ilmu Keolahragaan. Fasilitas kampus yang terletak di Gang Nurul Huda, Jalan Adi Sucipto ini menuai keluhan dari penggunanya, Jumat (15/3).
Ketua Himpunan Mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani mengungkapkan beberapa keluhannya. “Pertama wifi, jadi kampus tu jadi sepi kan. Kalau ada wifi tu kan enak, ada tempat nongkrong lah istilahya. Terus, kehilangan helm. Kemudian, wc airnya ndak ada,” ungkap pria bernama Marco ini.
Baca Juga: Tanggapan Bawaslu Terkait Penyebaran Buku Bertendesi Politik
Ia menambahkan selain fasilitas kampus, fasilitas belajar mengajar juga masih sangat kurang. “Kuliah itu perlu alat, misalnya pakek bola tenis. Itu bolanya sudah lama dan pantulannya sudah tidak bagus. Jadi masih kekurangan bola atau fasilitas perkuliahan yang lain,” jelasnya.
Ia berharap dapat menikmati fasilitas seperti di kampus utama. “Kayak cleaning servis, keamanan, CCTV. Terlebih lagi dengan keadaan wc kami yang begitu. Itu lah saya bilang mau mengencinginya saja tidak tega. Ya banyak yang kami harapkan lagi. Kemudian lahan parkir, ada yang bilang pengen beratap, pengennya si gitu,” harapnya.
Kampus yang memiliki 8 kelas ini sudah berdiri selama 35 tahun. Eka Supriatna selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan mengungkapkan telah berusaha mengajukan fasilitas dan pembangunan untuk Kampus 3 FKIP Untan.
Baca Juga: Musyawarah Bersama KBMB Untan Lahirkan Ketua Umum Baru (Citizen Reporter)
“Saya sudah ngajukan-ngajukan, cuma masalahnya ini bukan swasta tapi negeri. Jadi kalau negeri itu kan ada aturan-aturannya. Hari ini ngajukan belum tentu besok keluar, bisa jadi semester atau tahun depan, ini yang jadi kendala,” jelasnya.
Yohanes Bahari selaku Wakil Dekan 2 membenarkan bahwa pengadaan fasilitas kampus harus direncanakan dua taun sebelumnya. “Udah ke perencanaan baru ke kepala prodi. Setalah itu ke Kajur, baru ke fakultas. Setelah itu ke Untan baru dibicarakan lagi, akhirnya ke Kementrian. Barulah bisa direalisasikan kalau disetujui di Kementrian,” jelasnya.
Penulis: Anggela Juniati, Bella Suci, Yuli Ivani
Editor : Aris Munandar