mimbaruntan.com, Untan- Agung Prawira Elang, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Untan berhasil terpilih menjadi salah satu peserta simulasi sidang PBB di Tokyo, Jepang, pada bulan maret tahun 2020.
Agung sendiri merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa “Djarum Beasiswa Foundation”. Kompetisi untuk mengikuti simulasi sidang PBB ini memang diselenggarakan oleh pihak Djarum untuk mahasiswa – mahasiswa penerima beasiswa Djarum di seluruh Indonesia.
“Djarum beasiswa Foundation ada beberapa kompetisi yang dikhusukan penerima beasiswanya. Salah satunya kompetisi untuk mengikuti simulasi sidang PBB, setiap tahun ada. Tahun ini di Jepang,” ujarnya.
Baca juga: Jumlah Wisudawan Meningkat, Untan Gelar Wisuda 2 Hari
Saat reporter Mimbar Untan mewawancarainya perihal tips dan trik agar dapat lolos menjadi salah satu peserta yang mengikuti simulasi sidang PBB, ia mengatakan jika kita harus dapat mengenali diri kita sendiri, seperti apa potensi yang ada dalam diri kita sehingga kita dapat dengan percaya diri mengenalkan potensi yang kita miliki kepada orang lain. Selain itu juga kita juga perlu tau tentang apa yang dapat kita kontribusikan untuk Djarum Foundation ini ketika kita lolos nanti.
“Harus mengenal diri sendiri, seperti mengenal potensi yang terdapat didalam diri kita, melalui pengalaman yang kita lalui, sehingga kita dapat percaya diri untuk mengenalkan diri kita kepada orang lain dan menunjukkan potensi, sehingga orang terkesan dengan kita. Kita juga perlu tau, apa yang Djarum Foundation ini harapkan dari perserta yang lolos kompetisi ini? apakah bisa berkontribusi untuk Djarum?” sambungnya.
Baca juga: Mengungkap Rahasia Berprestasi dari Tim Debat Untan
Agung pun berharap dengan mengikuti kompetisi ini ia dapat meningkatkan kualitas dalam dirinya dan bisa lebih sadar untuk dapat berkontribusi ke lingkungan sekitar
“Aku berharap semoga dengan kegiatan seperti ini ni dapat membuka wawasan aku tentang dunia, aku percaya ketika aku tahu bahwa aku bisa ngeliat sekitar, semakin aku ngerasa bisa menghargai apa yang ada disini,” tutupnya.
Penulis : Dedy Aryuwanda, Dewi Ratna Juwita
Editor : Riski Ramadani