mimbaruntan.com, Untan – Sidang Umum Keluarga Besar Mahasiswa (SU-KBM) Universitas Tanjungpura (Untan) kembali dilaksanakan pada Jumat (7/1) hingga Minggu (9/1). Namun Sidang kali ini lagi-lagi minim peserta. Dilihat dari minimnya kehadiran anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Untan, hingga ketidakhadiran Presidium I (pimpinan sidang) menghambat jalannya persidangan.
Partisipasi KBM Untan yang minim ini pun terjadi dari hari pertama (7/1), dimana Sidang Pleno pertama pembahasan Tata Tertib SU-KBM dan pemilihan pimpinan sidang.
Pada Sabtu (8/1), reporter mimbaruntan.com menyambangi Gedung Kuliah Bersama A pada pukul 10.00 WIB, tempat dimana SU-KBM berlangsung. Tampak ruangan masih sepi dikarenakan belum hadirnya peserta sidang, termasuk panitia dan pengurus BEM dan DPM Untan. Tercatat dari 102 pengurus BEM dan DPM Untan periode 2020/2021, yang menghadiri SU-KBM hanya berjumlah 13 orang saja.
Saat memasuki Pleno kedua mengenai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BEM Untan, sidang sempat tertunda hingga pukul 11.00 WIB dikarenakan Presidium I yang bertugas memimpin sidang tidak hadir. Oleh karena itu, forum melakukan pergantian Presidium agar sidang dapat segera dilaksanakan.
Baca juga: Ketidakmerataan Sosialisasi, Pemirama Sepi Reaksi
Reporter mimbaruntan.com mencoba mewawancarai pihak panitia SU-KBM mengenai minimnya partisipasi ini, namun mereka menolak dengan alasan Ketua Panitia tidak berada ditempat saat sidang berlangsung (8/1). Hingga akhirnya reporter menemui Zadniko Ramadhan, Presidium pengganti disela waktu istirahat SU-KBM.
Zadniko mengatakan bahwa ia belum menerima konfirmasi yang pasti mengenai kondisi Presidium sebelumnya. Berkenaan dengan banyaknya pengurus BEM dan DPM Untan dalam mengikuti jalannya SU-KBM tersebut, ia menjelaskan bahwa hal ini sudah disampaikan oleh Arifin selaku Presiden Mahasiswa (Presma) Untan Periode 2020/2021 di dalam LPJ-nya.
“Mungkin ada kendala dari Presidium sebelumnya. Sedangkan untuk pengurus BEM dan DPM Untan yang hadir tidak sampai setengah, masih banyak yang di kampung, juga ada faktor kejenuhan dari anggotanya,” jelasnya.
Reyhan Abrari, mahasiswa Untan yang mengikuti jalannya sidang mengaku bahwa keterlibatan mahasiswa dalam jalannya SU-KBM ini belum merepresentasikan suara mahasiswa.
“Saya melihat ada kekurangan besar dalam keterlibatan mahasiswa, sehingga menimbulkan pertanyaan bagaimana komunikasi dan interaksi dari DPM Untan kepada fakultas lainnya,” ungkapnya.
Keluhan yang sama disampaikan juga oleh Rusdianto, mahasiswa Untan yang menghadiri secara langsung SU-KBM di Gedung Kuliah Bersama. Menurut Rusdianto, harusnya sudah tidak ada lagi alasan tidak hadirnya pengurus BEM dan DPM Untan dalam penyampaian LPJ karena masih berada di kampung.
Ia menceritakan bahwa forum sudah mengajukan sidang dilaksanakan secara hybrid agar seluruh KBM Untan dapat membersamai jalannya SU-KBM tersebut walau secara daring, menimbang seluruh mahasiswa memiliki hak untuk mengetahui transparansi kinerja BEM dan DPM Untan selama setahun kebelakang. Namun, saran tersebut ditolak dengan alasan kondusifitas persidangan.
Kekecewaan Rusdianto bertambah setelah penyampaian LPJ Presma Untan Periode 2020/2021 mengenai ketidakaktifan pengurus BEM Untan dikarenakan kejenuhan. Baginya, pengurus seharusnya mempunyai rasa bertanggung jawab atas jabatan yang sudah diembannya.
“Pernyataan dari Presma itu katanya jenuh. Tapi setidaknya ketika LPJ harus merasa bertanggung jawab. Tidak diapa-apain, cuma diminta untuk pertanggungjawaban dan paparkan yang jadi kendala, bagaimana kinerjanya,” tambahnya.
Baca juga: Pentingnya Kenali BEM dan DPM Untan
Rusdianto juga menyayangkan bahwa masih banyak DPM terpilih yang belum mengikuti rangkaian SU-KBM tersebut. Baginya, SU-KBM merupakan momen upgrading pengurus agar kepengurusan selanjutnya bisa lebih baik.
“Seharusnya DPM terpilih per fakultas harus hadir. Biar kita belajar, biar tidak menerawang-nerawang lagi. BEM juga harusnya menekankan mereka harus datang. Biar pengurus kedepannya dapat pelajaran untuk lebih baik lagi,” tutupnya.
Sidang dilanjutkan kembali pada Minggu (9/1). Forum yang mengikuti jalannya SU-KBM tersebut hanya dihadiri oleh segelintir mahasiswa. Terlihat banyak kursi kosong, dan didominasi oleh anggota BEM Untan. Arifin selaku Presma Untan dalam sidang di hari ketiga tersebut juga tak nampak kehadirannya. Namun, sidang Pleno kedua tentang penyampaian LPJ tetap dilanjutkan.
Di waktu yang bersamaan, tampak beberapa peserta forum persidangan tersebut berada di luar ruangan saat sidang berlangsung.
Reporter : Zulfikar, Abil, Azis, Dita
Penulis : Monica
Editor : Daniel