mimbaruntan.com, Untan– Menjadi seorang wanita tidak menghalangi sosok Selasmawati menjadi satu-satunya relawan Rumah Zakat Kota Pontianak yang membantu pemulihan pasca kerusuhan 23 september 2019 di Wamena, Papua. Ditemui dalam agenda Seratoes-248, Selasmawati berbagi pengalaman perjalanannya menjadi relawan di tanah Wamena,Papua, Senin (28/10).
Di usianya yang terbilang muda, Selas menyampaikan rasa kemanusiaan yang ada dalam dirinyalah yang mendorong ia untuk berangkat ke Wamena membantu masyarakat pasca kerusuhan. Ia menjelaskan bahwa kerusakan di Wamena sudah mereda dan kini yang tersisa adalah bekas-bekas kerusuhan baik secara fisik maupun psikis.
“Kita sebagai relawan, tujuannya berangkat ke Wamena sebagai aksi kemanusiaan sih ya mendengar kerusuhan seperti itu, kalau saya sih merasa iba. Sekarang di sana kondisi sudah tidak ada kerusuhan lagi sih karena kerusuhan hanya terjadi satu hari saja, tinggal sisa-sisa kerusuhan rumah-rumah yang hancur dan terbakar,” ujarnya.
Baca juga: Cara Mahasiswa Untan Memaknai Hari Sumpah Pemuda
Selas menyampaikan bahwa masyarakat Wamena cukup mengalami guncangan psikologi terutama pada anak-anak. Ia juga bercerita bahwa trauma yang dialami masyarakat Wamena terlihat jelas dari ketidak beranian masyarakat untuk kembali tidur di rumah masing-masing dan lebih memilih untuk tidur di posko-posko sekitar.
Bergerak dalam bidang volunteer psiko-sosial, Selas dan tim relawan lebih banyak melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menghibur dan mengembalikan semangat anak-anak Wamena, seperti berkunjung ke sekolah-sekolah. Dari hasil perjalanannya selama di Wamena, Selas berharap kejadian kemarin tidak akan terulang lagi.
“Harapan saya sama seperti anak-anak Wamena yang mayoritasnya bercita-cita menjadi TNI atau Polri yaitu mereka ingin Wamena tetap merdeka dan tidak mengalami kerusuhan lagi, begitupun saya,” ujarnya.
Penulis : Milenia Nadhita
Editor : Riski Ramadani