MimbarUntan.com, Untan– Pada selasa (17/5) reporter Mimbar Untan menyambangi Fakultas MIPA yang merupakan salah satu tempat penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam lingkup Universitas Tanjungpura (Untan). Mengingat Untan menjadi pusat pelaksanaan UTBK di Provinsi Kalimantan Barat, sudah semestinya masalah sarana prasarana serta teknis pelaksanaannya menjadi hal yang kerapa kali menarik perhatian khalayak banyak.
Untan menyebut terdapat 12.769 orang yang melakukan pendaftaran UTBK-SBMPTN di Kalimantan Barat. Pada hari pertama pelaksanaan UTBK ini terdapat beberapa teknis-teknis yang dipersiapkan oleh Fakultas MIPA dalam menyelenggarakan UTBK.
Cucu selaku penanggung jawab pelaksanaan UTBK di Fakultas MIPA mengatakan bahwa pelaksanaan UTBK berjalan cukup lancar hingga sesi ke-2 hari itu namun masih terjadi beberapa kendala yang tidak terlalu berarti dalam pelaksanaannya.
“Ada yang lupa bawa surat keterangan dari sekolah, namun ada di handphone-nya,” ungkap Cucu kepada reporter Mimbar Untan, namun hal itu tidak menghalangi peserta tersebut untuk mengikuti UTBK. Selain itu ia juga mengatakan bahwa terdapat komputer yang sempat mati saat pelaksanaan UTBK di hari pertama itu namun peserta dapat mengerjakan kembali dengan komputer yang lain tanpa mengurangi waktu dan menghilangkan jawaban di komputer awal.
Baca juga: Menuju Universitas Siber, Untan Teken Kerjasama dengan PT. Telkom
Bilqis selaku peserta UTBK tahun 2022 di Untan mengatakan bahwa pelaksanaan UTBK di Untan sudah cukup baik. Dari pelaksanaan tata cara masuk hingga keluar ruangan ujian dan sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Sesuai yang diberitahukan untuk mengikuti protokol kesehatan, dan registrasi menggunakan kartu peserta ujian, memasuki ruang tunggu sebelum memasuki ruang ujian dan juga panitia mengarahkan untuk memperlihatkan kartu peserta ujian, atau Surat Keterangan Lulus (SKL) dari pihak sekolah,” ujar Bilqis.
Heri Sujaini selaku Kepala UPT TIK Untan ditemui oleh reporter Mimbar Untan (18/5) memaparkan bahwa pelaksanaan UTBK di Untan selalu berkoordinasi langsung dengan pihak LTMPT Pusat, dimana peserta yang mengikuti UTBK adalah siswa-siswi yang telah mendaftar sebelumnya dan mendapatkan nomor peserta ujian dan pusat memberikan soal yang berbeda-beda kepada setiap peserta dan jawaban serta waktu pengerjaan akan langsung dilaporkan ke pusat yang dalam ini adalah Universitas Padjadjaran (Unpad). Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan waktu dan kesalahan dalam pelaksanaan seluruh peserta UTBK seluruh Indonesia.
“Semuanya (UTBK) terpusat, kita setiap hari hanya menyambungkan kondisi kita ke pusat (Unpad),” ujar Heri.
Baca juga: Menilik Perjuangan di Balik Kelulusan SNMPTN
Heri juga menjelaskan bahwa sistem jawaban peserta UTBK kali ini tidak akan menunggu peserta selesai menjawab soal terlebih dahulu kemudian dikirimkan ke sistem pusat, melainkan dikirimkan setiap saat ketika peserta menjawab. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan seperti komputer mati atau mati listrik. Sehingga ketika perangkatnya sudah hidup kembali, peserta dapat melanjutkan ujiannya seperti sediakala tanpa harus mengulang lagi.
Selain itu, untuk menghindari waktu pengerjaan peserta yang terpotong akibat pemadaman listrik pihak Untan sudah menyediakan generator listrik untuk menggantikan listrik PLN.
“Kita pun sudah backup dengan genset jika terjadi hal-hal tersebut,” ucap Heri.
Terkait persediaan sarana dan prasarana dari Untan yang digunakan dalam kegiatan ini, Heri menegaskan bahwa Untan sudah memiliki persediaan peralatan yang memadai.
“Kalau yang disiapkan oleh Untan itu malah lebih karena kalau secara nasional UTBK itu pelaksanaannya sampai 7 Juni, tetapi di Untan 31 Mei sudah selesai karena komputernya banyak. Untan menyediakan 635 unit PC. Jadi semakin banyak PC nya ya semakin cepat pula selesainya. Jadi jika ditanyakan memadai atau tidak, sudah lebih dari memadai,” pungkasnya.
Penulis: Sam, Fahrul
Editor: Niel