Oleh Galih
Mimbaruntan.com, Pontianak— Satu diantara program dari Kabupaten Sekayam Raya yang segera memekarkan diri dari kabupaten Sanggau yaitu program pemanfaat tata ruang yang benar. Hal ini diutarakan oleh Cris Salomon, ketua panitia pembentukan Kabupaten Sekayam Raya, “Lahan untuk sawah dan untuk padi itu tidak akan diganti menjadi lahan lain, sekarang memang banyak lahan yang berganti menjadi lahan sawit karena bendungan tidak dikelola dengan baik sehingga masyarakat tidak dapat merasakan manfaatnya,” ungkapnya saat mengisi seminar nasional bertajuk meningkatkan pertanian daerah perbatasan untuk menghadapi Asean Community 2015 yang diadakan mahasiswa program studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (Untan), Gedung Rektorat Untan lantai 3, Sabtu (12/4).
Cris berharap agar nantinya tata ruang Kabupaten Sekayam Raya tidak seperti saat ini. “Kami tentunya akan meminta bantuan perguruan tinggi untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa dikelola dengan baik,” katanya.
Cris juga menuturkan bahwa dirinya sungguh prihatin terhadap beberapa areal yang berubah menjadi lahan sawit. Bahkan pinggiran sungaipun ditanami sawit, dalam undang-undang sudah jelas bahwa ada pelarangan penanaman sawit sejauh 500 meter dari bibir sungai. “Nantinya akan kita larang penanaman 500 meter di pinggiran sungai Sekayam, kita akan tanami dengan tengkawang, karet, durian, meranti dan tanaman eksotis Kalimantan barat lainnya yang kita punya sehingga akan menjadi kawasan agrowisata, Serta kawasan pertanian dan perikanan” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Sanggau memiliki wilayah yang luas, bahkan lebih luas dari Kabupaten Jawa Barat dan Banten dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya 800 milyar. “Sampai monyet lebaran pun barang itu gak bisa maju, solusinya memang harus dimekarkan, luas wilayahnya terlalu luas dengan uang yang sedikit” pungkas Cris.