mimbaruntan.com, Untan – Banjir yang melanda Kota Nanga Pinoh, Pinoh Utara dan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi memaksa warga harus mengungsi. Saat ini baru ada satu posko pengungsian di SDN 6 Nanga Pinoh sejak hari Minggu lalu.
Bersama Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), Mimbar Untan mendatangi posko pengungsian banjir di Nanga Pinoh. Dengan menggunakan perahu menuju lokasi. Rumah warga yang tenggelam setinggi 2 meter hingga 2,5 meter pun dilewati hingga tiba di SDN 6 Nanga Pinoh, tempat warga mengungsi, Rabu (16/9).
Adang Wahyudi , Koordinator Tagana menjelaskan sejak hari pertama adanya pengungsian (13/9), sudah terhitung sekitar 197 jiwa yang mengungsi ke SDN 6 Nanga Pinoh dengan muatan perlokal berisi 2-3 Kepala Keluarga (KK).
“Karena kita menghindari satu lokal sampai puluhan orang. Kalau nanti terjadi lagi warga yang mengungsi, kita sudah menyiapkan posko lain yaitu Gedung Serba Guna, ada petugas yang mengatur agar tidak dempet-dempet dan tim kesehatan juga akan keliling mengecek warga,” ujarnya.
Tagana dibantu oleh Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi untuk menyiapkan makan dan minum para pengungsi.
“Jadi kita akan menyiapkan makanan siap saji, makanan yang telah dibungkus nantinya akan didistribusikan oleh mahasiswa,” kata Adang.
Rina, salah satu pengungsi menceritakan kondisi posko selama ia dan keluarganya tempati.
“Nyaman tidak nyaman lah banjir gini, namanya juga kita berbagi, musibah. Untuk makan sejak tadi malam kami baru di kasih makan dua kali, ndak tau lah nanti, namanya orang yang ngatur kita makan minum” ujarnya.
Tenaga kesehatan dari Puskesmas Nanga Pinoh, Utin Vera Wahyuni memaparkan bahwa sejak hari Senin (14/9) sudah terdata sekitar 20-30 jiwa pengungsi yang terdeteksi sakit ringan.
“Pengamata saya dari tadi siang ada 20-30 orang lah. Biasanya kan pasien takut demam, kita tetap kasi stok obat menggunakan Paracetamol. Kita juga tetap ingatin lagi ya pada pasien saat kita berkunjung tentang penerapan protokol kesehatan,” paparnya.
Reporter : Masianus Marsi
Penulis: Monica Ediesca dan Syifa Meidiana
Editor : Mara