Di tengah tren standar kecantikan yang diproduksi oleh media dewasa ini, berbagai upaya dilakukan banyak orang untuk tampil sempurna. Alhasil, kehadiran jerawat di wajah menjadi permasalahan yang menganggu rasa percaya diri. Tak jarang banyak yang merogoh kocek terlalu dalam untuk mengobati jerawat secara instan. Padahal solusi penyembuhan jerawat bisa datang dari bahan-bahan herbal yang murah dan mudah didapat. Satu diantaranya adalah daun sirsak sebagai obat herbal alami yang nyatanya dapat menyembuhkan jerawat. Hal ini dituturkan oleh Warsidah Dosen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan).
Jerawat merupakan kondisi kulit yang rentan dialami banyak orang. Masa awal pertumbuhan jerawat mayoritas terjadi sekitar usia 8 hingga 16 tahun atau lebih dikenal sebagai masa pubertas. Sebuah penelitian di Universitas Sam Ratulangi Fakultas Kedokteran di Sulawesi Utara, Indonesia tahun 2017 memaparkan bahwa jumlah tingkat kecemasan jerawat ringan (64,3%), sedang (19,0%), berat (16,7%). (Stuart, 2006). Menurut Rahmawati (2012), emosi terutama stress sering ditemukan sebagai faktor penyebab kambuhnya jerawat. Jerawat kadang menimbulkan kecemasan yang berlebihan dimana hal tersebut mendorong penderita memanipulasi jerawatnya secara mekanis, sehingga kerusakan dinding folikel semakin parah dan bisa menimbulkan lesi-lesi jerawat baru.
Pengalaman Berjerawat
Dimas Aji Nugroho satu di antara mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan) mengungkapkan bahwa pengalaman pertamanya berjerawat dimulai saat duduk di bangku SMA. “Saya mulai berjerawat pada saat kelas 11 SMA,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Vinna Violetta Cornelia mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pontianak yang mulai berjerawat sejak duduk di bangku SMP. “Saya berjerawat pas SMP, paling parah pas SMA,” jelasnya.
Masa pubertas adalah masa dimana hormon sedang mengalami kenaikan. Penyebab jerawat seringkali dikaitkan dengan masa pubertas, namun penyebab jerawat tidak serta merta hanya karena naiknya hormon tetapi juga dari aktivitas yang dilakukan dan makanan yang dikonsumsi setiap harinya. “Penyebab jerawat tumbuh kebanyakan karena kurang menjaga kondisi tubuh, kurang tidur, kurang olahraga, makanan kurang sehat, dan lain-lain,” tutur Vinna.
Bagi banyak orang, jerawat tentu sangat menyebalkan apalagi jika jerawat tersebut tak kunjung hilang. Lama hilangnya jerawat berada di rentang waktu yang tidak menentu. “Tergantung jenis jerawatnya sih, tapi paling lama yang pernah saya alami itu sekitar semingguan gitu,” ungkap Dimas. Sementara Vinna beranggapan waktu untuk menghilangkan jerawatnya berkisar rata-rata satu bulan.
Bila ada sebab, pasti ada dampak yang akan dirasakan. Sejak awal, konotasi jerawat telah dianggap sebagai suatu masalah yang meresahkan. Bagaimana tidak resah, hal pertama yang memberikan kesan kepada orang lain adalah pada bagian wajah. Ketika jerawat menempel pada wajah, tentu akan menimbulkan rasa kurang percaya diri, tidak nyaman dari dalam diri, bahkan mengganggu penampilan. Jerawat dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis seseorang.
Untuk mengatasi hal demikian, Dimas menceritakan upayanya untuk selalu menjaga kebersihan wajah, pola tidur, dan pola makan yang sehat. “Saya selalu mencuci muka dengan facewash dan menjaga pola tidur setiap hari minimal 8 jam untuk menghindari timbulnya jerawat. Tentunya pola makan juga mempengaruhi,” ceritanya. Terlepas dari itu, ia juga menggunakan beberapa produk sebagai percobaan menyembuhkan jerawat. “Saya pernah menggunakan produk face-care yang dijual di minimarket dan untuk saya sendiri itu tidak begitu ampuh, apalagi yang membunuh bakteri untuk menghilangkan jerawat. Itu malah membuat jerawat di wajah saya semakin bertambah”, tuturnya.
Sementara itu, Vinna mengungkapkan bahwa ia telah gonta-ganti obat jerawat sekitar 2-3 kali mulai dari herbal hingga non-herbal. “Obat-obat yang pernah saya coba gunakan itu obat racikan dokter, verille gel, OXY 10, tea.” Ia menambahkan, alasan ia sering menggonta-ganti obat jerawat karena tidak cocok sebab tidak ada perubahan pada jerawat dan malah memperparah jerawat.
Efektivitas Daun Sirsak Sembuhkan Jerawat
Warsidah selaku Dosen Biokimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan) sejak menempuh S1 telah mempercayai bahwa daun sirsak merupakan salah satu tanaman yang sangat ampuh untuk digunakan sebagai obat herbal jerawat. Hal ini karena sudah terintegrasi dengan penelitian yang menunjukkan bahwa daun sirsak sangat potensial menghambat beberapa pertumbuhan bakteri. “Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya jerawat, yang pertama memang karena inflasi dari bakteri penyebab jerawat, yang kedua karena alergi. Ada orang sebenarnya tidak terserang oleh bakteri tapi karena kulitnya sangat rentan terhadap perubahan entah air, cuaca, dan lain-lain. Penelitian sebelumnnya menunjukkan bahwa daun sirsak potensial sebagai anti mikroba (saat terpapar, bekerja untuk menyembuhkan). Otomatis bisa digunakan untuk kulit berjerawat karena jerawat disebabkan oleh bakteri,” jelasnya.
Ekstrak etanol daun sirsak (Annona Muricata Linn) mengandung senyawa flavanoid, yang mana senyawa-senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai desinfektan-antiseptik. Salah satu fungsi flavanoid untuk tumbuhan sebagai antimikroba dan antivirus (Takahashi dkk, 2006). Warsidah menegaskan kembali bahwa daun sirsak mengandung antioksidan dan antimikroba sehingga bisa digunakan sebagai obat herbal jerawat. “Daun sirsak punya semuanya yaitu antioksidan dan antimikroba sehingga bisa menjaga, bisa melindungi, dan bila terpapar bisa mencoveri sehingga hal ini sudah menjadi petunjuk bahwa daun sirsak bisa digunakan sebagai obat herbal jerawat,” tegasnya.
Akan tetapi daun sirsak tidak serta merta bisa langsung digunakan, melainkan perlu adanya pengkombinasian untuk menghasilkan salep obat jerawat. “Kalau saya secara pribadi saya pakai daun sirsak, daun mangkokan, daun beluntas, daun srikaya, tepung beras hitam. Bahan-bahan tersebut disangrai, ditumbuk dan diblender”, tuturnya.
Warsidah juga menambahkan alasan kenapa perlunya pengkombinasian adalah agar saling meningkatkan potensi masing-masing. Ia menyebutkan bahwa daun sirsak tidak dapat berdiri sendiri walau daun sirsak merupakan komponen utamanya. “Daun sirsak tidak efektif untuk tujuan sebagai tidak berjerawat, harus dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya. Daun sirsak memang intinya bukan pendukung tapi butuh bahan-bahan lain agar lebih kuat efeknya,” pungkasnya.
Untuk aturan penggunaannya, Warsidah mengatakan bahwa belum ada aturan yang pasti karena disesuaikan dengan kebutuhan. “Memang belum ada formulasi yang paten, cuma ada secara empiris penggunaanya. Tidak ada aturan waktu memakai, kapan sempat dan kapan butuh perawatan aja. Untuk pencegahan bisa malam, pakai tidak harus lama. Satu jam cukup. Yang penting udah terserap, gitu aja,” jelasnya.
Selain aman untuk digunakan pada wajah, daun sirsak juga dapat diandalkan karena pengkombinasian dapat menyesuaikan kondisi. “Banyak yang berhasil menggunakan daun sirsak, malah lebih alami dan tidak ribet. Tapi jangan ambil daun yang tuanya, ambil yang dekat pucuknya,” pesannya.
Penulis: Stephanie Ngadiman