mimbaruntan.com, Untan– Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-91 Himpunan Mahasiswa Bahasa Indonesia dan Sastra (Himbasi) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dan Forum Indonesia Muda menggelar Dialog Milenial Inspiratif dengan mengusung tema “Pemuda Berani Beda” di Aula FKIP, Senin (28/10).
Khatrina Aprianti selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu kegiatan tahunan Gebyar Himbasi dengan nuansa yang baru dengan cara berkolaborasi
“Ini merupakan salah satu kegiatan Gebyar Himbasi yang setiap tahunnya diadakan. Namun karena ingin menambah suatu hal yang baru, kami mengadakan Dialog Milenial Inspiratif ini dengan berkolaborasi bersama Forum Indonesia Muda. Kami juga mengangkat materi seputar Revolusi Industri 4.0, tujuannya adalah untuk menambah wawasan teman-teman serta dapat menjadi batu loncatan untuk kita semua,” jelasnya.
Baca juga: SADAP Indonesia Adakan Diskusi dan Musikalisasi Puisi
Indra Dwi Prasetyo yang merupakan salah satu pemateri mengatakan, ada yang harus kita luruskan dari persepsi Revolusi Industri 4.0 di mana masyarakat mengartikannya sebagai alat bukan tujuan.
“Dalam revolusi industri, kita harus mencapai yang namanya distrupsi. Ibarat sepotong lidi, jika kita lenturkan maka akan patah. Namun, banyak masyarakat yang salah mengartikan. Anak muda jaman sekarang lebih mementingkan alat dari pada tujuannya, padahal teknologi sendiri adalah sebuah media, bukan subjek. Yakin saja jika nanti masyarakat tidak ingin keluar dari persepsi itu, maka bisa saya pastikan mereka akan ditinggalkan oleh jaman, saya jamin itu,” ujarnya.
Ia juga memaparkan apa yang akan dialami masyarakat dengan adanya teknologi yang berkembang pesat akan menimbulkan kesenjangan yang luar biasa.
“Penguasa dunia akan menguasai teknologi, mereka yang menguasai teknologi akan menguasai dunia, saya sepakat bahwa teknologi tidak akan menimbulkan kebangkrutan tetapi teknologi akan menimbulkan kesenjangan yang luar biasa. Karena mereka yang menguasai dunia hanya beberapa elit dan beberapa elit ini adalah penguasa-penguasa teknologi. Namun yang harus kita garis bawahi adalah manusia dan teknologi adalah dua konteks yang berkaitan namun berbeda. Teknologi boleh saja berkembang pesat menandingi kemampuan manusia, tetapi ia tidak memiliki hati nurani yang dimiliki manusia, itu poinnya,” tambahnya.
Baca juga: Himapol FISIP Untan Selenggarakan Diskusi Sumpah Pemuda
Bella Ramadhanti mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP satu diantara peserta Dialog Milenial Inspiratif termotivasi dengan acara ini, ia mengatakan banyak pemikiran-pemikiran yang mulai terbuka.
”Saya termotivasi dengan pemateri ini, banyak pemikiran-pemikiran tentang saya yang berubah dari penyampaian Bang Indra tentang teknolologi 4.0, begitu juga termotivasi dengan Kak Fuzy yang di mana background-nya dia adalah anak sosial tapi bisa jadi Duta Bahasa, dan itu benar-benar membuat saya termotivasi, membuat saya lebih belajar bahwa prestasi itu tidak dibatasi dengan background kita di mana tetapi tentang keinginan kita sendiri untuk mencari ilmu,” ujarnya.
Penulis: Suli dan Monica Ediesca, Hafidh Ravy Pramanda
Editor : Riski Ramadani