mimbaruntan.com, Untan – “Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia!” begitu lantang dan nyaring suara mahasiswa saat beorasi terkait turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar di bundaran digulis pada Senin, (10/9/2018)
Melihat perekonomian Indonesia yang semakin memburuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak melakukan seruan aksi terkait hal ini. Muhammad Iqbal selaku ketua BEM Untan mengatakan bahwa hari ini ia bersama para BEM tiap-tiap fakultas menggelar aksi terkait turunya nilai tukar rupiah yang sampai saat ini mencapai empat belas ribu delapan ratus rupiah.
Baca Juga: Menteri PPN RI Ajak Masyarakat Lindungi dan Kelola Lahan Gambut Dengan Baik
Ia juga mengatakan bahwa turunya nilai tukar rupiah sangat berdampak besar terhadap perekonomian bangsa. ” Ini suatu kegagalan pemerintah dalam mengatur perekonomian bangsa,” katanya.
Ia berharap terhadap pemerintah agar lebih bijak dalam membuat kebijakan. “Karena saat ini saya banyak melihat statement pemerintah yang kurang bijak, yang salah satunya mengatakan bahwa turunnya nilai tukar rupiah tidak berdampak pada perekonomian dan kebutuhan pokok. Padahal saat kami survei di lapangan bahwa kebutuhan pokok juga ikut naik,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan pemerintah seolah menyalahkan rakyat. “Kami sadar bahwa tidak ada yang sempurna, tiap-tiap pemerintahan pasti ada yang salah tapi kami sangat menyayangkan pemerintah seolah-olah menyalahkan rakyat,” ujarnya.
Baca Juga: Presma BEM FKIP Untan: Seminar Nasional Tidak Wajib Bagi Mahasiswa Baru
Djan Akmajaya seorang mahasiswa dari BEM AMIKOM Panca Bhakti Pontianak mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menurun dan ini tidak sesuai dengan salah satu janji kampanye Jokowi yang mengatakan bahwa rupiah akan menguat dan dia akan menjaga stabilitas rupiah. “Jokowi pernah berjanji bahwa nilai tukar rupiah akan menguat dan dia akan menjaga stabilitasnya tapi ternyata malah melemah dari sepuluh ribu, dua belas ribu hingga saat ini mencapai empat belas ribu delapan ratus rupiah,” katanya.
Djan menambahkan agar pemerintah memberikan solusi yang nyata terhadap masyarakat dan bukan malah memberi alasan-alasan dan janji saja.
Penulis: Yuda Herlanda
Editor : Aris Munandar