Saya ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada tenaga medis yang telah berjuang di garda terdepan melawan Covid-19. Besar harapan kami kepada para medis dan pihak-pihak terkait supaya dapat membasmi virus ini agar kita sama-sama dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. Tak terasa sudah hampir tiga bulan kita melakukan physical distancing. Sebagian orang sudah merasa suntuk karena tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan selama di rumah, bahkan banyak pekerja terpaksa di PHK terkena imbas pandemi ini. Daya beli masyarakat mengalami penurunan akibatnya perusahaan tidak mampu membayar gaji para pekerja.
Peran pemerintah dalam memutus penyebaran virus ini memang cukup vital. Sebut saja kebijakannya seperti pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di beberapa kota besar Indonesia. Ada pula kebijakan yang menuai pro kontra semacam pembebasan NAPI hingga hari ini terdata sebanyak 39.250 narapidana yang sudah dibebaskan, Minggu (10/5). Ketidaksetujuan akan kebijakan pembebasan NAPI yang lahir dari berbagai pihak ini bukan tanpa alasan. Banyak yang menaruh curiga dan khawatir. Sebagian menganggap kebijakan ini dilandasi kepentingan sekelompok anggota elit partai yang ingin menyelamatkan anggota partainya yang terjerat kasus.
Pemerintah kian disoroti, bukan hanya perkara kebijakannya melainkan kinerja yang cenderung lelet dalam menangani virus ini. Banyak yang mengkritik dengan bahasa kurang santun. Saya pribadi juga tak tau persis apa alasan para pengkritik yang menggunakan kalimat makian. Kritik merupakan vitamin bagi negara, karena dengan adanya kritik pemerintah dapat mengoreksi apa yang kurang, tetapi kebanyakan kritik yang dilontarkan kepada pemerintah hanya sekedar kritik yang tidak dapat memberikan jalan keluar. Kritik yang baik seharusnya disertai dengan solusi apa yang harus pemerintah lakukan.Banyak oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk mencari kekurangan pemerintah, seakan-akan semua kebijakannya adalah salah besar. Padahal mungkin tak selamanya begitu, tentu ada proses berpikir yang panjang dan dampak yang diharapkan baik.
Oleh karena itu, saya bermaksud untuk mengajak kawan-kawan sekalian untuk mengkritik pemerintah dengan menggunakan bahasa yang santun diringi solusi yang membangun. Kita sadar, kritik adalah bagian dari hal substansial yang penting bagi pemerintah. Tanpa adanya kritik, pemerintah tak akan pernah tau kekurangan yang ada.
Penulis : Bennedictus Hasiholan Tamba