Ketika mendengar kata PMB/PAMB/PKKMB a.k.a ospek, sebagian masyarakat pasti berfikir negatif, “wah, ini mah ajang sok kuat-kuatnya senior,”. Jelas, ospek dengan nama lain yang lebih modern ini sama sekali tidak mengurangi citra buruk dari isi kegiatannya. Katanya saja sudah era 2000-an, tapi caranya masih 1980-an. Memang tidak semua kampus masih menerapkan cara-cara lama dan kuno dalam mendidik dan mengenalkan kerasnya kampus mereka kepada adik-adik mereka yang baru. Ada pula beberapa kampus yang sudah maju dengan menerapkan sistem yang lebih manusiawi dan terbukti memiliki prestasi. Salah satunya UGM dengan ospek yang diberi nama PPSMB atau Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru ini berhasil menghilangkan opini masyarakat khususnya mahasiswa baru yang beruntung menjadi bagian didalamnya terkait kekerasan serta pembodohan di dalamnya. Banyak kegiatan-kegiatan positif yang menyenangkan yang justru meninggalkan kesan sangat baik dikalangan mahasiswa baru.
Namun, di kampusku yang mungkin jauh ini, masih banyak terlihat penerapan cara-cara yang sedikit kurang masuk akal. Salah satunya kampus tempat aku memutuskan untuk menjadikan diriku bagian didalamnya. Kampus yang seiring berjalannya waktu mulai sangat kucintai. Kampus yang jika kusebutkan namanya, niscaya tidak satu orang pun menampik bahwa itu adalah kampus dengan sistem paling keras di kotaku. Mungkin juga, di kota-kota lain. Sampai-sampai sering bertebaran meme yang menyatakan bahwa “Masuk kampus ini saja susah, jadi, jangan cepat-cepat mau lulus,”. Satu dari sekian bentuk pembodohan fikiran, menurutku. Mengingat aku belajar di prodi dengan UKT yang lumayan mahal setiap semesternya. Hei! Siapa yang ingin buang-buang uang orangtua?
Kampusku dikenal sebagai kampus yang cukup ditakuti berbagai pihak. Jangankan mencoba mengusik, baru berfikir untuk mengusik saja, sebagian orang mungkin sudah bergidik. Memiliki sistem sedikit semi-militer. Memang, kami membutuhkan banyak latihan fisik mengingat setiap pelajaran yang mengharuskan turun langsung ke lapangan. Tapi, banyak cara-cara lama yang sudah tidak relevan diterapkan di zaman now dan beruntungnya, sudah tidak diterapkan lagi meski masih sangat eksis diberbagai kalangan. Khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa yang pernah dan masih ingin “diadakan”. Memang tidak ada yang salah terkait latihan fisik dan sebagainya, karena masih banyak kampus-kampus lain yang terang-terangan menerapkan itu dalam setiap pembelajarannya. Namun, banyak mahasiswa senior yang salah kaprah dengannya. Mereka berfikir bahwa menjadi senior berarti menjadi mahasiswa dengan kekuatan super yang sedikit lebih banyak sehingga menyebabkan ketidaksengajaan perlakuan yang membodoh-bodohi adik-adik dibawahnya. Karena sejatinya, menjadi senior justru adalah tuntutan agar kita menjadi lebih terdidik dan terlatih dalam memanajemen berbagai hal termasuk adik-adik kita tanpa mengurangi wibawa.
Penulis : Mahasiswa lama yang pernah merasakan kerasnya PMB