mimbaruntan.com, Untan – Dalam pidatonya saat penyambutan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 di Gedung Auditorium, Rektor Universitas Tanjungpura (Untan), Garuda Wiko menyampaikan beberapa hal yang penting untuk ditekankan kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa baru Untan 2019, Senin (12/8).
Rektor menyampaikan, secara umum karakter utama yang diminta untuk mulai muncul pada diri individu mahasiswa yaitu memiliki keimanan yang teguh sebagai bagian dari kehidupan, serta kepatuhan kepada Sang Pencipta. Adapula, karakter utama yang ingin dilihat dalam proses pendidikan di Untan ini adalah mahasiswa yang punya jiwa kemandirian, yaitu jiwa dan pikiran yang tidak suka menjadi beban orang lain.
“Mahasiswa harus punya jiwa kemandirian, yaitu jiwa dan pikiran yang tidak suka menjadi beban orang lain. Selalu berpikir tentang kontribusi apa yang dapat diberikan, bukan justru menengadahkan tangan untuk meminta,” ujarnya.
Baca juga: Penyambutan Mahasiswa Baru Untan 2019
Dalam skala lebih luas, ia mengatakan bahwa karakter kemandirian ini berarti mahasiswa Untan memiliki pandangan jauh ke depan tentang kemandirian sebagai bangsa ditengah-tengah peradaban bangsa lain di dunia. Berikutnya karakter yang diharapkan adalah agar mahasiswa dapat bersikap egaliter, dimana mahasiswa dapat berpikir besar dan bercita-cita tinggi untuk lebih unggul.
“Jangan seperti katak dalam tempurung, dunia ini luas. Bercita-citalah dengan tinggi dan berkeinginan untuk lebih unggul,” tuturnya.
Baca juga: Untan Sambut 6.595 Mahasiswa Baru Tahun 2019
Terakhir, ia menegaskan mahasiswa harus berani untuk berubah, sebab dunia telah berubah sekian detik. Juga mahasiswa harus muncul sebagai sosok nasionalis yang memiliki tekad kuat untuk mempertahankan kedaulatan negara dalam arti luas.
“Jangan masuk pada zona nyaman, harus berani berubah dan muncul sebagai sosok nasionalis, yang memiliki tekad mempertahankan kedaulatan negara dalam arti luas. Intisarinya, saya ingin mengajak mahasiswa untuk menjadi mandiri. Dalam prosesnya, anda akan tahu dimana kekuatan kemandirian itu ditengah-tengah pergaulan masyarakat regional maupun internasional saat ini,” pungkasnya.
Penulis: Nurul R M
Editor : Imam Fridaus Kharisma Juda