Hidup Mahasiswa!!!
Kepengurusan BEM bersama Mahasiswa di seluruh lingkungan Universitas Tanjungpura (Untan) melaksanakan kegiatan diskusi terbuka bersama Rektor Untan Prof. Dr. Garuda Wiko, SH, M.Si, beserta jajaran civitas kampus via google meet, pada Selasa, (12/5).
Menindaklanjuti kebijakan pihak kampus yang menjadi tuntutan mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung, yang dimana menjadi point penting kawan-kawan Mahasiswa Untan adalah adanya keringanan serta pemotongan UKT (Uang Kuliah Tunggal) sebesar 50% untuk seluruh mahasiswa baik itu reguler A dan juga reguler B, serta untuk mahasiswa UKT 1 – 5 semua harus merasakan secara langsung kebijakan yang diambil oleh pihak kampus beserta jajarannya.
Oleh karena pada dasarnya semua aspek-aspek juga sendi-sendi mahasiswa di Untan ikut terdampak yang lebih dominan terkait permasalahan ekonomi saat pandemi ini, kita ingin pimpinan yang ada di kampus untuk dapat mengambil suatu kebijakan yang diharapkan dapat membantu menangani permasalahan ini secara serius agar dapat meringankan beban mahasiswa yang saat ini menjadi perhatian selama masa pandemi Covid-19. Rasanya perlu adanya kerja sama yang baik dari seluruh pimpinan bersama jajaran serta mahasiswa untuk bersama-sama mengambil jalan keluar dari polemik yang meresahkan ini.
Bukankah sudah dijelaskan sesuai dengan Surat Edaran oleh Plt. Dirjen Dikti Nomor 302/E.E2/KR/2020 yang dimana sudah memberikan Otoritas penuh kepada pimpinan Perguruan Tinggi untuk mengambil keputusan terkait kebijakan yang dapat diambil serta di tetapkan oleh kampus juga dikuatkan dengan ‘Undang Undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi’. Untuk itu perlu kita tegaskan kembali apabila dalam situasi pandemi ini pimpinan Perguruan tinggi tidak dapat melakukan tindakan serta mengambil keputusan yang konkrit sehingga tidak berpihak kepada mahasiswa, maka kami menuntut untuk pimpinan Perguruan tinggi beserta jajarannya untuk mundur dari jabatan! Karena dianggap tidak becus dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Seharusnya pihak kampus harus membangun relasi juga solusi yang subjektif bersama kemendikbud untuk mencari benang merah selama masa pandemi sekarang ini dimana kami ‘Mahasiswa’ juga merasakan dampak yang serius akibat pandemi Covid-19 yang mengganggu proses belajar mengajar kami di lingkungan kampus yang harus beralih menggunakan sistem daring, yang dirasakan sangat tidak efektif jika terus dilakukan.
Kami tegaskan kembali untuk memberhentikan sementara proses pembangunan di lingkungan kampus, prioritaskan apa yang seharusnya didominankan ini. Permasalahan kemanusiaan HAK dan ASPIRASI kami harap didengar dan ditindaklanjuti.
Hidup Mahasiswa!!!
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang.
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan.
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan.
Maka hanya ada satu kata,
LAWAN!
(Wiji Thukul, 1986)
Penulis: Angga Marta (Mahasiswa Untan)